Siapa Tahu Kamu Mau Baca, Ep. 38

The week is getting colder. It’s time to put more blanket, hugging heated radiator. The readings keep exciting and interesting. The more we read, the more we curse ourselves, either out of animated thought or hopelessness of not knowing shits or unbearable frustration of knowing shits but forget them in a snap. The limits of our brain, my fellow readers, the limits of our capacity. And the wisdom coming out of our mouth is just some bullshits, the utterance to polish the unknown. But who can stop us to stay listen, stay read?

Cuaca makin dingin. Waktunya menambah tumpukan selimut, mendekap radiator penghangat. Bacaan-bacaan itu tetap menarik dan menyenangkan. Dan semakin kita membaca, semakin sering kita mengutuk diri sendiri. Entah karena apa. Mungkin karena pikiran-pikiran asyik dan seru, atau semacam putus asa karena ketidaktahuan, atau lebih karena frustrasi akut akibat sering melupakan hal-hal yang kita sudah tahu. Terbatas sekali otak ini, para pembaca sejawat. Kata-kata penuh bijak yang keluar dari mulut kita cuma omong kosong, bacotan untuk memoles ketidaktahuan. Tapi kita tidak berhenti mendengarkan, juga tidak berhenti membaca, kan?

Web Article

Book and Journal Article

Leave a comment